Bagaimana cara mengatasi masalah suhu tinggi?
1: Tidak ada perkiraan normal suhu benda yang diuji.
2: Target emisivitas jauh lebih tinggi dari perkiraan atau penyesuaian emisivitas tidak tepat.
3: Ukuran titik target yang diukur terlalu kecil.
4: Terlalu banyak gangguan pantulan dari sumber panas latar belakang.
5: Kesalahan pemilihan, analisis yang salah dari pita pengukuran yang digunakan oleh target yang diuji.
6: Kebisingan timbal disebabkan oleh medan magnet yang kuat atau pemilihan kabel interkoneksi yang salah.
7: Lensa atau jendela terlalu buram.
8: Kabel grounding yang salah pada kabel mengakibatkan tidak adanya pelindung.
Jika masalah di atas terjadi, kita dapat memilih alat pengukur suhu lain untuk perbandingan pengukuran suhu. Jika masalah kedua menyebabkannya, kita dapat mengatur ulang emisivitasnya dan menurunkannya. Jika disebabkan oleh masalah ketiga, kita perlu menyesuaikan target pengukuran jarak. Jika disebabkan oleh masalah keempat, solusinya adalah dengan menghalangi cahaya. Jika disebabkan oleh masalah kelima, kita perlu memilih kembali model yang sesuai. Jika disebabkan oleh masalah keenam, diperlukan perlindungan interferensi elektromagnetik. Jika disebabkan oleh masalah ketujuh, silakan ganti lensa atau jendelanya. Jika hal ini disebabkan oleh masalah kedelapan, sambungkan kembali kabel dan uji lagi untuk menyelesaikan masalah. Di atas adalah 8 masalah suhu yang sering terjadi pada saat pengukuran suhu, semoga dapat membantu semua orang.
Bagaimana cara menentukan koefisien jarak termometer inframerah?
Koefisien jarak ditentukan oleh perbandingan D:S, yaitu perbandingan jarak D antara probe termometer dan target terhadap diameter target yang diukur. Jika termometer harus dipasang jauh dari target karena kondisi lingkungan dan kebutuhan untuk mengukur target kecil, termometer resolusi optik tinggi harus dipilih. Semakin tinggi resolusi optik, yaitu meningkatkan rasio D:S, semakin tinggi biaya termometer. Kisaran termometer inframerah Raytek D: S berkisar dari 2:1 (koefisien jarak rendah) hingga lebih dari 300:1 (koefisien jarak tinggi). Jika termometer jauh dari sasaran dan sasarannya kecil, sebaiknya dipilih termometer dengan koefisien jarak yang tinggi. Untuk termometer dengan panjang fokus tetap, posisi minimum titik cahaya berada pada titik fokus sistem optik, dan titik cahaya akan bertambah dekat dan jauh dari titik fokus. Ada dua koefisien jarak. Oleh karena itu, untuk mengukur suhu secara akurat pada jarak dekat dan jauh dari fokus, ukuran target yang diukur harus lebih besar daripada ukuran titik cahaya pada fokus. Termometer zoom memiliki posisi fokus minimum yang dapat diatur berdasarkan jarak ke sasaran. Meningkatkan D: S mengurangi energi yang diterima. Tanpa meningkatkan bukaan penerima, sulit untuk meningkatkan koefisien jarak D:S, yang meningkatkan biaya instrumen.






