Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan sebelum menggunakan detektor gas?
Detektor gas dapat memenuhi kebutuhan deteksi berbagai kebocoran gas lingkungan. Bila konsentrasi gas melebihi standar, detektor gas akan secara otomatis mengeluarkan alarm untuk mengingatkan personel agar mengambil-tindakan perlindungan diri. Lalu pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan detektor gas sebelum digunakan?
Detektor gas perlu menjalani pemeriksaan berikut sebelum digunakan:
1. Inspeksi lingkungan untuk penggunaan: Sebelum digunakan, pelat nama detektor gas harus diperiksa untuk memperjelas jenis dan kisaran gas yang terdeteksi, kisaran suhu yang berlaku, dan area yang-tahan ledakan. Detektor gas yang berbeda memiliki rentang penggunaan yang spesifik, dan bekerja di lingkungan di luar rentang penggunaan dapat menyebabkan kerusakan pada detektor gas, dan dalam kasus yang parah, fungsi pendeteksiannya dapat hilang. Misalnya, jika detektor LEL gas yang mudah terbakar secara tidak sengaja digunakan di lingkungan yang melebihi 100% LEL, sensor tersebut dapat terbakar habis. Namun, penggunaan detektor gas beracun dengan konsentrasi tinggi dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan kerusakan pada sensor.
2. Pemeriksaan daya penampilan: Sebelum digunakan, periksa dengan cermat apakah tampilan detektor gas masih utuh dan tidak rusak. Detektor harus dihidupkan untuk melihat apakah ia dapat memeriksa sendiri secara normal sebelum memasuki antarmuka deteksi untuk mengamati apakah daya detektor dapat memenuhi persyaratan kerja. Jika baterai lemah, baterai harus segera diisi dan tidak dibawa ke tempat kerja.
3. Uji alarm: Setelah detektor gas dihidupkan secara normal, tabung gas yang sesuai harus digunakan untuk uji ventilasi guna memeriksa apakah respons sensor detektor gas sensitif dan apakah fungsi alarm telah selesai. Jika detektor tidak merespons setelah uji ventilasi, maka harus segera diperbaiki.






