Apa saja faktor yang mempengaruhi kestabilan catu daya DC yang stabil?
Fungsi catu daya internal dari catu daya stabil DC adalah untuk mengubah daya AC menjadi bentuk DC melalui komponen konduktif satu sisi, dan untuk menyaring komponen berdenyut DC melalui berbagai rangkaian filter yang terdiri dari komponen penyimpan energi. Namun, fungsi-fungsi ini masih belum dapat memenuhi persyaratan beberapa perangkat elektronik untuk catu daya DC yang stabil. Ada dua alasan utama: pertama, ketika beban berubah, tegangan keluaran filter penyearah juga akan berubah; kedua, ketika tegangan berubah, tegangan keluaran catu daya DC yang distabilkan juga akan berubah. Hal ini akan berdampak buruk pada pengoperasian peralatan elektronik. Dampaknya mencakup aspek-aspek berikut:
1. Pengaruh rentang tegangan masukan. Ketika tegangan input terlalu tinggi, beberapa komponen akan rusak karena tegangan yang diberikan berlebihan atau konsumsi daya yang berlebihan. Ketika tegangan masukan terlalu rendah maka kinerja beberapa komponen akan menurun atau bahkan gagal bekerja.
2. Pengaruh ketidakstabilan tegangan. Misalnya, catu daya osiloskop yang distabilkan DC harus stabil untuk memastikan sensitivitas defleksi dan akurasi waktu pemindaian titik. Misalnya, voltmeter digital memerlukan catu daya internal yang stabil untuk memastikan akurasi konversi voltase ke digital.
3. Pengaruh resistansi internal catu daya DC yang stabil. Misalnya, ketika resistansi internal catu daya besar dan arus satu beban meningkat, tegangan catu daya DC yang distabilkan akan berkurang, sehingga mempengaruhi pengoperasian beban lainnya. Contoh lainnya adalah penguat dengan faktor amplifikasi yang besar. Perubahan arus pada suatu tahap tertentu (tingkat daya) akan mempengaruhi perubahan tegangan catu daya, yang dapat mempengaruhi tahap sebelumnya, membentuk jalur umpan balik positif, yang mengakibatkan osilasi sendiri dan kegagalan untuk bekerja dengan baik.
4. Pengaruh kebisingan catu daya. Misalnya, kebisingan pasokan listrik DC yang stabil berdampak besar pada kualitas komunikasi. Gangguan pada suara komunikasi selama panggilan menghalangi definisi panggilan jarak jauh. Misalnya, dengungan di speaker, saluran horizontal hitam, dan garis gambar tidak rata pada gambar TV secara langsung mempengaruhi efek audio-visual.
5. Dampak tegangan lebih pada terminal keluaran. Misalnya, ketika tegangan keluaran catu daya yang diatur DC melebihi tegangan pengenal rangkaian terpadu sebesar 30%, hal ini dapat menyebabkan banyak kerusakan pada rangkaian terpadu.
6. Dampak pemadaman listrik jangka pendek. Misalnya, komunikasi telepon lokal tidak dapat segera dihentikan, jika tidak, komunikasi global akan terputus dan menyebabkan kecelakaan besar. Contoh lain, ketika komputer dll. menggunakan daya AC, catu daya AC yang tidak pernah terputus harus digunakan.






