Apa saja faktor yang mempengaruhi efektivitas detektor gas?
Saat menggunakan detektor gas, banyak faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil pendeteksian, seperti perubahan kelembapan dan suhu yang akan mempengaruhi kandungan oksigen sebenarnya di atmosfer.
Jika fluktuasi suhu di ruang kerja cukup signifikan, hasil deteksi detektor gas bisa saja menyimpang. Dalam hal ini, detektor gas harus dipusatkan di lokasi, yang dapat sangat mengurangi dampak suhu terhadap hasil deteksi detektor gas. Jika kelembapan udara di ruang kerja meningkat dan uap air di udara meningkat, pembacaan oksigen dapat menyimpang dan tidak dapat segera dideteksi. Namun, beberapa jam kemudian, pembacaan oksigen akan terpengaruh secara perlahan sehingga menghasilkan hasil deteksi yang tidak akurat. Oleh karena itu, saat memeriksa udara, perhatikan suhu dan kelembapan udara kerja, lalu sesuaikan detektornya.
Dalam proses produksi, pemrosesan, dan transportasi industri seperti minyak bumi, bahan kimia, dan batu bara, berbagai gas atau cairan yang mudah terbakar dan meledak dapat bocor. Untuk gas yang bocor ini, kita perlu mendeteksinya secara real time. Pada saat ini, detektor gas Ousenjie VOC sangat penting.
Gas beracun dan berbahaya seperti alkana, benzena, alkohol, bensin, hidrogen, hidrogen sulfida, karbon monoksida, dll., setelah bocor, akan bercampur dengan udara di sekitarnya membentuk campuran dengan bahaya ledakan, sehingga membentuk area berbahaya ledakan. Di daerah berbahaya yang mudah meledak, jika terdapat api atau sumber panas, dan konsentrasi gas yang mudah terbakar berada dalam kisaran konsentrasi ledakan, maka akan menyebabkan kecelakaan kebakaran dan ledakan, yang menyebabkan kerugian besar bagi nyawa manusia dan keselamatan harta benda. Oleh karena itu, untuk menjamin keselamatan produksi, perlu dipahami karakteristik gas beracun dan berbahaya tersebut serta menggunakan instrumen modern untuk deteksi alarm guna mencegah seringnya terjadinya kecelakaan berbahaya.






