Prinsip pengujian dan metode pengukur iluminasi
1. Prinsip uji iluminasi
Penerangan adalah kerapatan luas fluks cahaya yang diterima pada bidang yang diterangi. Pengukur iluminasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur iluminasi pada permukaan yang diterangi. Ini adalah salah satu instrumen yang paling umum digunakan dalam pengukuran iluminasi.
2. Prinsip struktural meteran iluminasi
Pengukur iluminasi terdiri dari dua bagian: kepala fotometrik (juga disebut probe penerima cahaya, termasuk penerima, filter pasangan V (λ), dan korektor kosinus) dan tampilan pembacaan.
Langkah dan metode pengukuran
Di ruang kerja, pencahayaan harus diukur di setiap lokasi kerja (misalnya meja, meja kerja) dan kemudian dirata-ratakan. Untuk ruangan kosong atau ruangan non-kerja yang tidak ditentukan lokasi kerjanya, jika digunakan penerangan umum saja biasanya dipilih
Ukur iluminasi pada bidang horizontal setinggi 0,8m. Bagilah luas pengukuran menjadi persegi-persegi yang berukuran sama (atau hampir persegi), ukur iluminasi Ei di tengah setiap persegi, dan iluminasi rata-ratanya sama dengan iluminasi rata-rata di setiap titik, yaitu
Dimana Eav - iluminasi rata-rata area pengukuran, lx;
Ei --iluminasi di tengah setiap kisi pengukuran, lx;
N--Jumlah titik pengukuran.
Keseragaman iluminasi mengacu pada perbandingan iluminasi minimum dengan iluminasi rata-rata pada suatu permukaan tertentu, yaitu:
Dalam rumusnya, Emin--mengacu pada iluminasi minimum pada permukaan yang diukur, lx.
Dalam percobaan ini, permukaan titik ukur yang disusun dalam ruangan dapat menjadi permukaan yang ditentukan, dan iluminasi minimum dapat dianggap sebagai nilai iluminasi minimum pada titik yang diukur.
Ukur panjang sisi setiap persegi dalam ruangan hingga lm. Ruangan yang besar bisa
Dimana Eav - iluminasi rata-rata area pengukuran, lx;
Ei --iluminasi di tengah setiap kisi pengukuran, lx;
N--Jumlah titik pengukuran.
Keseragaman iluminasi mengacu pada perbandingan iluminasi minimum dengan iluminasi rata-rata pada suatu permukaan tertentu, yaitu:
Dalam rumusnya, Emin--mengacu pada iluminasi minimum pada permukaan yang diukur, lx.
Dalam percobaan ini, permukaan titik ukur yang disusun dalam ruangan dapat menjadi permukaan yang ditentukan, dan iluminasi minimum dapat dianggap sebagai nilai iluminasi minimum pada titik yang diukur.
Ukur panjang sisi setiap persegi dalam ruangan menjadi lm. Untuk ruangan besar, panjangnya 2-4 m. Titik pengukuran sebaiknya disusun sepanjang garis tengah area lalu lintas yang panjang dan sempit seperti jalan setapak dan tangga dengan jarak 1-2 m.
;Bidang pengukuran adalah permukaan tanah atau bidang horizontal 150mm di atas permukaan tanah.
Semakin banyak jumlah titik ukur maka semakin akurat nilai rata-rata iluminasi yang diperoleh, namun juga membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih lama. Jika kesalahan pengukuran Eav yang diperbolehkan adalah ±10%, beban kerja dapat dikurangi dengan memilih titik pengukuran minimum sesuai dengan indeks bentuk ruang. Hubungan keduanya tercantum pada Tabel 1. Jika jumlah lampu sama persis dengan jumlah titik ukur yang diberikan dalam tabel, maka harus ditambahkan titik ukur tambahan.
Indeks bentuk ruangan Kr jumlah titik ukur minimum Indeks bentuk ruangan Kr jumlah titik ukur minimum
<1 4 2~3 16
1-2 9 Lebih besar atau sama dengan 3 25
Dalam rumusnya, L dan W adalah panjang dan lebar ruangan, dan hr adalah tinggi lampu hingga bidang ukur.
Ketika penerangan lokal digunakan untuk melengkapi penerangan umum, penerangan di titik kerja harus diukur sesuai dengan posisi kerja normal orang tersebut, dan fotosel meteran penerangan harus ditempatkan pada permukaan kerja atau permukaan operasi tempat pekerjaan visual dilakukan. .






