Prinsip penjepit ammeter dan penjepit arus untuk menguji arus
Dalam pekerjaan sehari-hari, bagi sebagian besar insinyur, multimeter digunakan untuk mengukur sinyal listrik seperti tegangan, arus rendah, dan hambatan. Namun, ketika menguji arus tinggi, amperemeter penjepit umumnya lebih disukai. Pengukur penjepit adalah alat yang sama pentingnya dengan multimeter di benak para insinyur.
Pengukur penjepit dapat dibagi menjadi pengukur penjepit AC tunggal dan pengukur penjepit AC/DC, dan prinsipnya berbeda.
Meteran penjepit AC tunggal: Kepala penjepit mengadopsi transformator arus elektromagnetik. Melalui kumparan dengan perbandingan lilitan tertentu, listrik AC dapat membangkitkan induksi elektromagnetik pada kumparan kepala penjepit sehingga diperoleh arus yang sebanding dengan listrik AC. Kemudian melalui konversi, sinyal listrik diubah menjadi sinyal digital.
Meteran penjepit AC/DC: Kepala penjepit mengadopsi penjepit arus aktif Hall. Komponen aktif tidak hanya dapat menginduksi medan elektromagnetik arus bolak-balik, tetapi juga mengubah sinyal medan magnet menjadi sinyal listrik, menghasilkan sinyal tegangan yang sebanding dengan arus yang diukur. Dengan mengandalkan elemen Hall untuk pengukuran dan amplifikasi, sinyal arus searah dapat diuji.
Uji arus tinggi: penjepit arus + multimeter
Seperti diketahui, multimeter hanya dapat mengukur arus kecil (biasanya dalam 10A, dan 20A dapat bertahan selama beberapa detik), dan rangkaian yang diuji perlu diputuskan dan multimeter dihubungkan secara seri ke rangkaian. Tidak ada meteran penjepit untuk mengukur arus dengan mudah dan efisien. Banyak lokasi industri menggunakan kombinasi penjepit arus dan multimeter untuk menguji arus tinggi, sehingga memaksimalkan nilai multimeter.
Saat menggunakan kombinasi satu penjepit AC, pengukur penjepit AC/DC, dan multimeter, terdapat perbedaan dalam pengoperasiannya
Tindakan pencegahan dalam menggunakan kombinasi meteran penjepit AC tunggal dan multimeter: Karena sinyal keluaran dari meteran penjepit AC tunggal umumnya dikonversi dari mA ke A, multimeter perlu diatur ke posisi miliampere mA.
Tindakan pencegahan untuk kombinasi meteran penjepit AC/DC dan multimeter: Sinyal keluaran meteran penjepit AC/DC umumnya diubah dari mV ke A, sehingga multimeter perlu diatur ke posisi mV.






