Pengenalan Alat Mikroskop, Benda Ukur dan Metode Pengukurannya
Mikroskop alat digunakan sebagai mikroskop metalografi. Dibagi menjadi mikroskop alat besar dan mikroskop kerja kecil, terdapat empat metode pengukuran yang umum digunakan, yaitu pengukuran koordinat kartesius, pengukuran sudut, pengukuran tinggi, dan pengukuran bukaan.
1. Mikroskop alat besar.
Meja putarnya telah dirakit, dan juga terbuat dari meja bergerak berbentuk salib yang presisi dan mikroskop observasi. Peralatan penerangan tembus mengadopsi pencahayaan sentrifugal. Pilar dan mejanya berbentuk satu kesatuan dan dapat dimiringkan ke kiri dan ke kanan. Pengukuran benang sangat nyaman. Unit pengamatan mata dilengkapi dengan alat proyeksi yang dapat digunakan untuk mengamati gambar yang diproyeksikan.
2. Mikroskop alat kecil.
Ini terdiri dari meja gerak silang presisi dan mikroskop observasi. Ini adalah mikroskop alat kecil. Didesain agar mudah digunakan, sehingga tiang tidak miring, perlengkapan penerangannya juga sederhana. Meski mudah, namun sebanding dengan banyak aksesoris. Setelah terhubung, berbagai tugas pengukuran dapat ditambahkan.
Apa metode pengukuran umum alat mikroskop?
1. Pengukuran koordinat kartesius:
Saat melakukan pengukuran, arah koordinat persegi panjang benda yang diukur harus sesuai dengan arah pergerakan meja berbentuk salib. Bila menggunakan pengukuran koordinat persegi panjang, nilai koordinat persegi panjang dapat langsung terbaca dengan pergerakan tabel bergerak silang. Jika mikroskop alatnya besar, maka pengukuran yang benar dapat dilakukan dengan menghubungkan mata pengamat dengan gambar pada pengukuran koordinat persegi panjang lubang bidik, dan sudut siku-siku benda yang diukur Saat mengoreksi arah koordinat dan gerak silang meja, sangat nyaman untuk menggunakan meja putar rakitan yang dipasang pada mikroskop alat besar. Sedangkan untuk mikroskop alat kecil, hanya diperlukan alat pelengkap meja putar.
2. Pengukuran sudut:
Hal ini dapat ditentukan dengan menggunakan meja berputar atau lensa observasi sudut. Secara umum, keakuratan lensa pengamatan sudut lebih baik.
3. Pengukuran ketinggian:
Meskipun mikroskop alat kecil tidak dapat mengukur tinggi, namun jika perak pengukur dipasang pada ujung atas tiang, maka tinggi dapat diukur dengan menggunakan gerakan mikroskop ke atas dan ke bawah. Namun, sangat sulit untuk melakukan pengukuran yang benar karena kesalahan kedalaman fokus, kemiringan pilar, dan jarak antara jumlah perak dan sumbu optik.
4. Pengukuran diameter pori:
Umumnya diukur dengan menggunakan lensa observasi sudut, namun mikroskop alat skala besar dapat menggunakan lensa observasi gambar yang tumpang tindih atau detektor optik, yaitu menggunakan lensa gambar yang tumpang tindih untuk tumpang tindih dengan dua gambar yang dihasilkan, dan kemudian pada sisi yang berlawanan juga, jadi jumlah gerakannya menunjukkan diameter dalam lubang. Jika menggunakan detektor optik, pasang terlebih dahulu pada lensa objek 3x, kemudian sejajarkan arah gerak detektor dan meja kerja, kemudian sesuaikan garis tumpang tindih pada cermin observasi agar sejajar dengan garis silang lensa observasi. Sebaliknya, probe dikontakkan dengan permukaan lubang. Terakhir, gunakan umpan pada sumbu Y untuk mengoreksi gerakan terbalik dari garis yang tumpang tindih, dan gunakan umpan sumbu X untuk membuat garis yang tumpang tindih menjepit garis silang lensa observasi, dan kemudian nilai terukur pada sumbu X dapat menjadi membaca. Hal yang sama juga berlaku untuk lubang di sisi yang berlawanan, sehingga perbedaan antara pembacaan dan diameter probe dapat digunakan untuk mendapatkan diameter bagian dalam lubang.
Apa yang menjadi objek pengukuran mikroskop alat?
1. Ukur bentuk berbagai bagian yang dibentuk seperti templat, alat pembubut templat, pemotong penggilingan templat, cetakan dan bubungan.
2. Ukur diameter pitch, diameter minor, pitch ulir, setengah sudut gigi ulir luar (pengukur sumbat ulir, sekrup dan cacing, dll.).
3. Ukur ujung gigi, bentuk gigi, dan sudut gigi kompor gigi.
4. Ukur posisi lubang pada papan sirkuit, templat pengeboran atau pelat lubang, simetri alur pasak dan kesalahan bentuk dan posisi lainnya.