Multimeter analog adalah yang tertua dari multimeter. Ini memiliki jarum yang berputar di sepanjang skala, tetapi sulit untuk dibaca. Keuntungannya adalah murah dan responsif. Multimeter analog lebih sensitif daripada multimeter digital dan bahkan dapat merasakan perubahan kecil dalam pembacaan.
Multimeter analog terbuat dari kumparan yang ditempatkan di antara dua magnet permanen, dengan jarum ditempatkan di atas kumparan. Ketika arus dilewatkan melalui kumparan, kumparan menghasilkan medan magnet yang berinteraksi dengan medan magnet magnet permanen, sehingga berputar. Saat kumparan berputar, penunjuk bergerak di sepanjang skala. Sudut rotasi kumparan tergantung pada jumlah arus yang mengalir melalui kumparan. Jadi multimeter analog juga disebut galvanometer, yang memiliki hambatan yang sangat kecil dan karena itu lebih sensitif daripada multimeter digital. Tapi hati-hati untuk menghindari defleksi skala penuh (FSD). Ketika arus melampaui defleksi kumparan, ia mulai membakar kumparan, menyebabkan kerusakan pada meteran.






