Cara menggunakan multimeter untuk mengukur hubung singkat, hubung terbuka, hubung singkat
Dengan menggunakan roda gigi ohm x1, ukur kedua ujung rangkaian. Jika nilai resistansi mendekati nol, maka terjadi korsleting. Jika terdapat nilai resistansi dalam jumlah tertentu (tergantung beban pada rangkaian), maka itu bukan korsleting. Ketika tegangan konstan, semakin kecil nilai resistansinya, semakin besar arus yang mengalir melalui rangkaian. Ukur kedua ujung rangkaian menggunakan rentang 1k atau 10k ohm. Jika hambatannya tidak terhingga, maka rangkaian tersebut terbuka
Prinsip dasar multimeter adalah menggunakan ammeter DC listrik magneto sensitif (mikroampere meter) sebagai kepala meter.
Ketika arus kecil melewati meteran, akan ada indikasi arus. Namun kepala meteran tidak dapat melewatkan arus yang tinggi, sehingga perlu dilakukan shunt atau penurunan tegangan dengan cara menghubungkan beberapa resistor secara paralel atau seri pada kepala meteran, guna mengukur arus, tegangan, dan hambatan pada rangkaian.
Proses pengukuran multimeter digital diubah menjadi sinyal tegangan DC oleh rangkaian konversi, kemudian sinyal analog tegangan diubah menjadi sinyal digital oleh konverter analog-ke-digital (A/D). Kemudian dihitung dengan counter elektronik, dan terakhir hasil pengukuran langsung ditampilkan di layar tampilan dalam bentuk digital.
Fungsi pengukuran tegangan, arus, dan hambatan dengan multimeter dilakukan melalui rangkaian konversi, sedangkan pengukuran arus dan hambatan didasarkan pada pengukuran tegangan. Dengan kata lain, multimeter digital merupakan perpanjangan dari voltmeter DC digital.
Konverter A/D voltmeter DC digital mengubah tegangan analog yang terus berubah menjadi nilai digital, yang kemudian dihitung oleh penghitung elektronik untuk memperoleh hasil pengukuran. Rangkaian tampilan decoding kemudian menampilkan hasil pengukuran. Rangkaian kontrol logika mengoordinasikan pengoperasian rangkaian kontrol dan menyelesaikan seluruh proses pengukuran secara berurutan di bawah pengaruh jam.
prinsip:
1. Keakuratan pembacaan meter penunjuk buruk, tetapi proses osilasi penunjuk relatif intuitif, dan amplitudo kecepatan osilasi terkadang dapat secara objektif mencerminkan ukuran objek yang diukur (seperti sedikit jitter pada bus data TV ( SDL) saat mengirimkan data); Pembacaan pada meter digital bersifat intuitif, namun proses perubahan numerik tampak kacau dan sulit diamati.
2. Biasanya terdapat dua baterai di dalam meteran penunjuk, satu dengan tegangan rendah 1,5V dan yang lainnya dengan tegangan tinggi 9V atau 15V. Probe hitam adalah terminal positif relatif terhadap probe merah. Baterai 6V atau 9V biasanya digunakan untuk jam tangan digital. Dalam rentang resistansi, arus keluaran meteran penunjuk jauh lebih besar dibandingkan dengan meteran digital. Menggunakan rentang R × 1 Ω dapat membuat speaker mengeluarkan suara "klik" yang keras, dan menggunakan rentang R × 10k Ω bahkan dapat menyalakan dioda pemancar cahaya (LED).
3. Dalam rentang tegangan, resistansi internal meteran penunjuk relatif kecil dibandingkan meteran digital, dan akurasi pengukurannya relatif buruk. Dalam beberapa situasi arus mikro tegangan tinggi, bahkan tidak mungkin untuk mengukur secara akurat karena resistansi internalnya dapat mempengaruhi rangkaian yang diuji (misalnya, ketika mengukur tegangan percepatan tabung sinar katoda TV, nilai yang diukur mungkin jauh lebih rendah daripada nilai sebenarnya. nilai). Resistansi internal rentang tegangan meter digital sangat tinggi, setidaknya dalam kisaran megaohm, dan berdampak kecil pada rangkaian yang diuji. Namun, impedansi keluaran yang sangat tinggi membuatnya rentan terhadap pengaruh tegangan induksi, dan data yang diukur dalam beberapa situasi dengan interferensi elektromagnetik yang kuat mungkin salah.