+86-18822802390

Cara meningkatkan akurasi pengukuran termometer inframerah

Dec 08, 2023

Cara meningkatkan akurasi pengukuran termometer inframerah

 

Suhu adalah besaran fisis yang mengukur panas dan dinginnya suatu benda. Ini adalah parameter termal yang sangat umum dan penting dalam produksi industri. Banyak proses produksi memerlukan pemantauan dan pengendalian suhu. Normal atau tidaknya status pengoperasian peralatan tertentu akan tercermin jelas pada suhu, sehingga status pengoperasian dan kesalahan peralatan elektromekanis dapat dipahami berdasarkan perubahan nilai suhu. Suhu tidak dapat diukur secara langsung, melainkan harus diukur secara tidak langsung dengan bantuan sifat fisik tertentu dari benda tersebut. Tabel 1 mencantumkan metode dan karakteristik pengukuran suhu yang umum digunakan. Diantaranya, pengukuran suhu inframerah, sebagai teknologi pengukuran suhu yang umum digunakan, memiliki keunggulan yang jelas.


1. Karakteristik termometer inframerah
Pengukuran suhu inframerah adalah teknologi pengukuran suhu non-kontak. Ini memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) Pengukuran non-kontak; (2) Waktu respons cepat, beberapa persepuluh detik; (3) Sensitivitas tinggi, resolusi suhu 0,1 derajat dan resolusi spasial tingkat Milimeter; (4) Rentang pengukuran suhu yang luas, dari puluhan derajat di bawah nol hingga ribuan derajat. Karena tidak perlu menyentuh benda yang diukur selama pengukuran, suhu benda yang sulit dijangkau dapat dideteksi secara akurat tanpa kontaminasi atau kerusakan pada benda yang diukur. Termometer J'I, N merah portabel mudah dibawa kemana-mana dan dioperasikan. Ini dapat digunakan untuk mendeteksi suhu target dalam banyak aspek. Ini banyak digunakan dalam diagnosis kesalahan peralatan, HVAC, kereta api, minyak bumi, industri kimia, metalurgi, kaca, dan pemrosesan logam. dan bidang lainnya. Artikel ini dimulai dari prinsip dasar pengukuran suhu inframerah dan berfokus pada cara meningkatkan akurasi termometer inframerah.


2. Prinsip dasar pengukuran suhu inframerah
Sinar inframerah adalah cahaya tak kasat mata yang memiliki efek termal yang kuat. Benda apa pun di alam dapat memancarkan sinar infra merah selama suhunya di atas nol (-273~C). Penggunaan radiasi infra merah suatu benda untuk mengukur suhu suatu zat disebut termometri inframerah. Prinsip dasar dan dasar pengukuran suhu inframerah adalah hukum Stephan-Piltzmann. Hukum ini memberikan hubungan antara suhu material dan energi radiasi: E - daya radiasi benda (W/m); 仃 - emisivitas spesifik material; s - Konstanta Stephen-Biltzmann (5,67 X 10 W/(m ·K )); Suhu maksimum benda (K). Dapat dilihat dari rumus di atas: Berdasarkan daya radiasi yang dipancarkan suatu benda (diukur dengan detektor) dan emisivitas spesifiknya (diperoleh dari tabel atau percobaan), suhunya dapat dihitung berdasarkan rumus di atas. 3 Cara Meningkatkan Akurasi Termometer Inframerah


3.1 Tentukan rentang pengukuran suhu
Rentang pengukuran suhu adalah indikator kinerja yang paling penting. Misalnya, jangkauan produk Raytek adalah dari -5O derajat hingga 3000 derajat , namun hal ini tidak dapat dicapai dengan satu jenis termometer inframerah. Setiap jenis termometer memiliki rentang pengukuran suhu spesifiknya masing-masing. Oleh karena itu, pengguna harus memiliki pemahaman umum tentang suhu yang akan diukur sebelum mereka dapat memutuskan jenis termometer yang akan digunakan. Kisaran suhu yang diukur harus diperhatikan secara akurat dan menyeluruh, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu lebar. Semakin sempit rentang pengukuran suhu termometer, semakin tinggi resolusi dan keakuratan sinyal keluaran untuk memantau suhu, dan semakin akurat pengukuran suhu. Jika rentang pengukuran suhu terlalu lebar, keakuratan pengukuran suhu akan berkurang dan kesalahan akan semakin besar. Emisivitas material umum

 

3 digital Pyrometer

Kirim permintaan