+86-18822802390

Kok baterai 9V di multimeter tidak berfungsi padahal ukurannya 9,3V?

Dec 30, 2023

Kok baterai 9V di multimeter tidak berfungsi padahal ukurannya 9,3V?

 

1. Baterai karbon memiliki arus sesaat yang tinggi, tetapi tidak bertahan lama! Intinya murah! Anda tidak menggunakannya, membiarkannya selama satu atau dua bulan, dan pada dasarnya menghabiskan begitu banyak daya. Bila habis, daya tidak mencukupi, ganti baterai cadangan, ternyata tidak lama setelah dipakai baterainya mati lagi. Hal ini dibuktikan dengan multimeter yang menampilkan sedikit, kemudian tidak ada kata-kata. Mati lalu hidupkan lagi dapat menampilkan sedikit. Lepas dan ukur tegangannya, ada tegangan 8V.


2. Baterai alkaline memiliki keluaran yang stabil dan umur yang panjang, sehingga ideal untuk multimeter. Saya dulu menggunakan baterai karbon, beberapa potong dalam setahun untuk digunakan. Sejak saya mengganti baterai alkaline merek dalam negeri yang terkenal, tidak ada kegagalan seperti itu. Coba pikirkan, Anda sedang menguji voltase dan resistansi, daya multimeter tidak cukup, ada kesalahan besar. Seberapa buruk? Baterai alkaline memiliki kapasitas pengosongan yang rendah sehingga dapat disimpan dalam waktu lama. Garansinya 10 tahun, jadi jangan ragu untuk menyimpannya.


Untuk melihat apakah suatu aki terisi, yang dilihat bukanlah tegangannya, melainkan arusnya, selama aki dapat menarik arus dalam jumlah tertentu, aki akan tetap bekerja, berapapun tegangannya.


Tegangan hanyalah beda potensial, hanya menunjukkan ada beda potensial diantara dua tempat, ada beda potensial bukan berarti akan ada arus, misal baterai kosong maka kedua elektroda tersebut tentu saja , ada beda potensial, tetapi tidak ada arus, karena tidak ada penghantar yang membentuk suatu rangkaian.


Apa yang terjadi jika ada sirkuit? Salah satu kasus yang paling ekstrim adalah langsung dengan kawat (misalnya kawat tembaga) ke elektroda yang disambungkan ke ujungnya, menurut kali ini arusnya harus banyak, lagipula hambatan penghantar (kawat tembaga) adalah sangat kecil, menurut hukum Ohm arusnya tidak boleh kecil, namun keadaan sebenarnya tidak demikian, hal ini dikarenakan baterai sebagai sumber listrik mempunyai hambatan, hambatan tersebut (resistansi dalam) sangat besar (relatif terhadap kawat), baterai dapat menyediakan arus juga tergantung pada batasan resistansi, tetapi juga kemampuan baterai untuk menyediakan arus. Arus yang disuplai oleh baterai juga dipengaruhi oleh hambatan ini.


Apabila aki digunakan atau didiamkan dalam jangka waktu tertentu maka hambatan dalam aki akan bertambah, akibat akhirnya mengeluarkan arus yang banyak, walaupun kali ini dalam waktu tanpa beban masih dapat diukur tegangannya, namun bila disambungkan beban untuk menarik arus, karena alasan resistansi internal tegangan akan turun dengan cepat, pada akhirnya menyebabkan baterai tidak dapat mensuplai daya secara normal.


Untuk mengatasi masalah ini, beberapa orang biasa menyuntikkan air garam ke dalam baterai untuk mengurangi resistansi internal, akan memulihkan kapasitas catu daya baterai pada waktu tertentu, namun ketika ramuan internal baterai atau reaksi elektroda dikonsumsi, kali ini menyuntikkan apa pun yang dimasukkan ke dalam baterai tidak ada gunanya.

 

1 Digital Multimer Color LCD -

Kirim permintaan