Mengenal Indikator Teknis Multimeter Digital
Menampilkan digit dan karakteristik tampilan
Digit tampilan multimeter digital biasanya antara 31/2 dan 81/2 digit. Ada dua prinsip untuk menentukan digit tampilan instrumen digital:
Salah satunya adalah digit yang dapat menampilkan semua angka dari 0-9 adalah digit bilangan bulat;
Yang kedua adalah nilai digit pecahan dinyatakan sebagai pembilang digit tertinggi pada nilai yang ditampilkan. Jika diukur pada rentang penuh, nilainya adalah 2000, yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut memiliki 3 digit bilangan bulat. Pembilang suatu angka pecahan adalah 1 dan penyebutnya adalah 2, sehingga disebut angka 31/2 dan dibaca "tiga setengah angka". Digit tertinggi hanya dapat menampilkan 0 atau 1 (0 biasanya tidak ditampilkan).
Digit tinggi multimeter digital 32/3-digit (diucapkan sebagai "tiga dan dua pertiga") hanya dapat menampilkan angka dari 0 hingga 2, sehingga nilai maksimum yang ditampilkan adalah ± 2999. Dalam dalam situasi yang sama, ia memiliki batas 50% lebih tinggi dibandingkan multimeter digital 31/2-digit, terutama berguna untuk mengukur tegangan AC 380V.
Misalnya, saat mengukur tegangan jaringan dengan multimeter digital, digit tinggi multimeter digital biasa 31/2-digit hanya boleh 0 atau 1. Jika mengukur tegangan jaringan 220V atau 380V, hanya tiga digit dapat digunakan untuk tampilan, dan resolusi kisaran ini hanya 1V.
Sebaliknya, dengan menggunakan multimeter digital 33/4-digit untuk mengukur tegangan jaringan, bit tinggi dapat menampilkan 0-3, memungkinkan tampilan empat digit dengan resolusi 0.1V, yang sama dengan resolusi multimeter digital 41/2-digit.
Multimeter digital universal umumnya termasuk dalam multimeter genggam dengan tampilan 31/2 digit, sedangkan multimeter digital 41/2 dan 51/2 digit (di bawah 6 digit) dibagi menjadi tipe genggam dan desktop. Kebanyakan multimeter dengan 61/2 digit atau lebih termasuk dalam multimeter digital desktop.
Multimeter digital mengadopsi teknologi tampilan digital canggih, dengan tampilan yang jelas dan intuitif serta pembacaan yang akurat. Hal ini dapat menjamin objektivitas pembacaan dan menyesuaikan dengan kebiasaan membaca masyarakat, sehingga dapat mempersingkat waktu membaca atau mencatat. Keunggulan ini tidak dimiliki oleh multimeter analog tradisional (yaitu penunjuk).
Akurasi (presisi)
Keakuratan multimeter digital merupakan kombinasi kesalahan sistematik dan acak pada hasil pengukuran. Ini mewakili tingkat konsistensi antara nilai terukur dan nilai sebenarnya, dan juga mencerminkan ukuran kesalahan pengukuran. Secara umum, semakin tinggi keakuratannya, semakin kecil kesalahan pengukurannya, dan sebaliknya.
Ada tiga cara untuk menyatakan keakuratan, sebagai berikut:
Akurasi=± (a% RDG+b% FS) (2.2.1)
Akurasi=± (a% RDG+n kata) (2.2.2)
Akurasi=± (a% RDG+b% FS+n kata) (2.2.3)
Dalam persamaan (2.2.1), RDG adalah nilai baca (yaitu nilai tampilan), FS mewakili nilai skala penuh, suku pertama dalam tanda kurung mewakili kesalahan gabungan dari konverter A/D dan konverter fungsional (seperti pembagi tegangan, splitter, konverter RMS sejati), dan istilah terakhir adalah kesalahan yang disebabkan oleh pemrosesan digital.
Pada persamaan (2.2.2), n adalah perubahan kesalahan kuantisasi yang tercermin pada digit terakhir. Jika kesalahan n kata diubah menjadi persentase skala penuh, maka menjadi persamaan (2.2.1). Persamaan (2.2.3) cukup unik, karena beberapa produsen menggunakan ungkapan ini, dengan salah satu dari dua istilah terakhir mewakili kesalahan yang disebabkan oleh lingkungan atau fungsi lain.
Keakuratan multimeter digital jauh lebih baik dibandingkan multimeter penunjuk analog. Mengambil indeks akurasi pengukuran rentang dasar tegangan DC sebagai contoh, dapat mencapai ± {{0}},5% untuk 3 setengah bit, 0,03% untuk 4 setengah bit, dan seterusnya.






