Metode umum untuk mengatasi masalah multimeter digital
Multimeter digital (DMM) adalah alat ukur yang menggunakan prinsip konversi analog/digital untuk mengubah besaran terukur menjadi besaran digital dan menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk digital. Dibandingkan dengan multimeter penunjuk, multimeter digital memiliki keunggulan presisi tinggi, kecepatan cepat, impedansi masukan besar, tampilan digital, pembacaan akurat, kemampuan anti-interferensi yang kuat, dan otomatisasi pengukuran tingkat tinggi, dan banyak digunakan. Namun, jika digunakan secara tidak benar, hal ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi. Artikel ini menggunakan multimeter digital DT-830 sebagai contoh untuk membahas metode pemecahan masalah umum kesalahan multimeter digital.
Pemecahan masalah multimeter digital umumnya dimulai dengan catu daya. Misalnya, setelah daya dihidupkan, jika elemen kristal cair ditampilkan, Anda harus memeriksa terlebih dahulu apakah tegangan baterai laminasi 9V terlalu rendah; apakah kabel baterai terputus. Menemukan kesalahan harus mengikuti urutan "pertama di dalam, lalu di luar, pertama mudah, lalu sulit". Pemecahan masalah multimeter digital secara umum dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Inspeksi penampilan.
Anda dapat menyentuh baterai, resistor, transistor, dan blok terintegrasi dengan tangan Anda untuk melihat apakah kenaikan suhu terlalu tinggi. Jika baterai yang baru dipasang menjadi panas, sirkuitnya mungkin mengalami korsleting. Selain itu, sirkuit juga harus diperhatikan terhadap pemutusan, pematrian, kerusakan mekanis, dll.
2. Deteksi tegangan kerja di semua level.
Untuk mendeteksi tegangan kerja di setiap titik dan membandingkannya dengan nilai normal, sebaiknya pastikan terlebih dahulu keakuratan tegangan referensi. Cara terbaik adalah menggunakan multimeter digital dengan model yang sama atau serupa untuk pengukuran dan perbandingan.
3. Analisis bentuk gelombang.
Gunakan osiloskop elektronik untuk mengamati bentuk gelombang tegangan, amplitudo, periode (frekuensi), dll. dari setiap titik kunci dalam rangkaian. Misalnya, uji apakah osilator jam mulai berosilasi dan apakah frekuensi osilasinya 40kHz. Jika osilator tidak mengeluarkan keluaran berarti inverter internal TSC7106 rusak, atau komponen eksternal mungkin rangkaian terbuka. Perhatikan bahwa bentuk gelombang pada pin {21} TSC7106 harus berupa gelombang persegi 50Hz. Jika tidak, pembagi frekuensi 200 internal mungkin rusak.
4. Ukur parameter komponen.
Untuk komponen dalam rentang kesalahan, lakukan pengukuran online atau offline dan analisis nilai parameter. Saat mengukur resistansi secara online, pengaruh komponen yang terhubung secara paralel harus dipertimbangkan.
5. Pemecahan masalah tersembunyi.
Kesalahan tersembunyi mengacu pada kesalahan yang muncul dan hilang, dan terkadang instrumennya baik dan buruk. Jenis kegagalan ini relatif kompleks, dan penyebab umum termasuk sambungan solder yang lemah, sambungan yang kendor, konektor yang kendor, kontak sakelar transfer yang buruk, kinerja komponen yang tidak stabil, dan kerusakan kabel yang terus menerus. Selain itu juga mencakup beberapa faktor eksternal. Seperti suhu lingkungan yang terlalu tinggi, kelembapan yang terlalu tinggi, atau terdapat sinyal interferensi kuat yang terputus-putus di dekatnya, dll.






