Pengaruh emisivitas benda terhadap pengukuran suhu pirometer
Hampir semua benda nyata yang ada di alam bukanlah benda hitam. Jumlah radiasi yang dipancarkan oleh semua benda nyata, selain panjang gelombang radiasi dan suhu benda, bergantung pada faktor-faktor seperti jenis bahan penyusun benda, metode penyiapan, proses termal, dan keadaan benda. permukaan dan kondisi lingkungan. Oleh karena itu, agar hukum radiasi benda hitam dapat diterapkan pada semua benda nyata, koefisien proporsionalitas, yaitu emisivitas, yang berkaitan dengan sifat material dan keadaan permukaan, harus diterapkan. Koefisien ini mewakili kedekatan radiasi termal suatu benda nyata dengan radiasi benda hitam, dan nilainya berkisar antara nol dan nilai kurang dari satu. Menurut hukum radiasi, selama emisivitas suatu bahan diketahui, maka karakteristik radiasi infra merah suatu benda juga diketahui.
Faktor utama yang mempengaruhi emisivitas adalah: jenis bahan, kekasaran permukaan, struktur fisik dan kimia serta ketebalan bahan.
Saat menggunakan termometer radiasi infra merah untuk mengukur suhu target terlebih dahulu untuk mengukur target dalam rentang pita radiasi infra merahnya, dan kemudian dengan termometer untuk menghitung suhu target yang akan diukur. Pirometer satu warna sebanding dengan jumlah radiasi dalam pita; pirometer dua warna sebanding dengan rasio jumlah radiasi pada dua pita.
Sistem inframerah: termometer inframerah dengan sistem optik, fotodetektor, penguat sinyal dan pemrosesan sinyal, keluaran tampilan dan komponen lainnya. Konvergensi sistem optik bidang pandangnya terhadap energi radiasi infra merah target, ukuran bidang pandang oleh bagian optik termometer dan lokasinya untuk ditentukan. Energi inframerah difokuskan pada fotodetektor dan diubah menjadi sinyal listrik yang sesuai. Sinyal diubah menjadi nilai suhu target setelah melewati amplifier dan sirkuit pemrosesan sinyal dan dikoreksi emisivitas target sesuai dengan algoritma dan emisivitas target pada instrumen.






