Apakah detektor gas empat-dalam-satu perlu dikalibrasi secara teratur?
Detektor gas empat-dalam-satu harus diverifikasi ulang setidaknya setahun sekali. Metode verifikasi detektor gas empat dalam satu dapat diterapkan dengan mengacu pada standar nasional terkait untuk prosedur verifikasi detektor gas tunggal, khususnya mengacu pada peraturan verifikasi detektor gas untuk gas mudah terbakar Ex., hidrogen sulfida H2S, oksigen O2 dan karbon monoksida CO.
Mari kita lihat dulu persyaratan masa verifikasi dalam peraturan verifikasi keempat detektor gas ini:
1. Gas mudah terbakar Ex.
Basis standar nasional: JJG 639-2011 Peraturan verifikasi untuk deteksi dan alarm gas yang mudah terbakar
Siklus verifikasi: Siklus verifikasi instrumen umumnya tidak lebih dari 1 tahun
2. Hidrogen sulfida H2S
Basis standar nasional: Peraturan Verifikasi JJG 695-2019 untuk Detektor Gas Hidrogen Sulfida
Siklus verifikasi: Siklus verifikasi instrumen umumnya tidak lebih dari 1 tahun
3. Oksigen O2
Basis standar nasional: Peraturan Verifikasi JJG 365-2008 untuk Pengukur Oksigen Elektrokimia
Siklus verifikasi: Siklus verifikasi instrumen umumnya 1 tahun
4. Karbon monoksida CO
Basis standar nasional: JJG 915-2008 Peraturan Verifikasi untuk Deteksi dan Alarm Karbon Monoksida
Siklus verifikasi: Siklus verifikasi instrumen adalah 1 tahun
Menurut persyaratan standar nasional untuk verifikasi keempat instrumen deteksi gas di atas, dapat diketahui bahwa satu atau lebih instrumen deteksi dan alarm gas dalam karbon monoksida, oksigen, hidrogen sulfida, dan gas yang mudah terbakar memerlukan setidaknya satu verifikasi kemetrologian akan dilakukan kembali setiap tahun, sehingga alat deteksi yang mendeteksi keempat gas tersebut sekaligus juga perlu menjalani verifikasi kemetrologian secara berkala. Adapun bagaimana melakukan verifikasi, ada juga persyaratan yang relevan dalam standar nasional.
Hal-hal yang perlu diverifikasi selama penggunaan selanjutnya dari detektor gas empat-dalam-satu adalah sebagai berikut:
1. Gas mudah terbakar Mis.: Fungsi alarm dan pemeriksaan nilai aksi alarm, kesalahan indikasi, waktu respons, keterulangan
2. Hidrogen sulfida H2S: fungsi alarm, kesalahan indikasi, pengulangan, waktu respons
3. Oksigen O2: kesalahan indikasi, keterulangan, waktu respons
4. Karbon monoksida CO: nilai konsentrasi alarm, fungsi alarm, kesalahan indikasi, pengulangan, waktu respons