Analisis Kelebihan dan Kekurangan Multimeter vs Multimeter Digital
Multimeter penunjuk adalah instrumen nilai rata-rata dengan indikasi pembacaan intuitif dan visual. (Umumnya, nilai pembacaan berkaitan erat dengan sudut ayunan penunjuk, sehingga sangat intuitif).
Multimeter digital adalah instrumen gaya sesaat. Metode ini menggunakan pengambilan sampel setiap 0,3 detik untuk menampilkan hasil pengukuran, dan terkadang hasil setiap pengambilan sampel hanya sangat mirip dan tidak persis sama, sehingga tidak nyaman untuk membaca hasil seperti metode berbasis penunjuk.
Multimeter penunjuk umumnya tidak memiliki penguat di dalamnya, sehingga resistansi internalnya relatif kecil. Misalnya saja tipe MF-10 yang mempunyai sensitivitas tegangan DC sebesar 100 kiloohm per volt. Sensitivitas tegangan DC model MF-500 adalah 20 kiloohm per volt.
Karena penggunaan internal rangkaian penguat operasional, resistansi internal multimeter digital dapat dibuat sangat besar, seringkali pada 1M ohm atau lebih besar. (yaitu sensitivitas yang lebih tinggi dapat diperoleh). Hal ini membuat dampak pada sirkuit yang diuji menjadi lebih kecil dan akurasi pengukuran menjadi lebih tinggi.
Multimeter penunjuk memiliki resistansi internal yang rendah dan sering menggunakan komponen diskrit untuk membentuk rangkaian shunt dan pembagi tegangan. Jadi karakteristik frekuensinya tidak merata (dibandingkan digital), sedangkan karakteristik frekuensi pada multimeter pointer relatif lebih baik.
Multimeter tipe penunjuk memiliki struktur internal yang sederhana, sehingga memiliki biaya lebih rendah, fungsi lebih sedikit, perawatan sederhana, dan kemampuan arus lebih dan tegangan lebih yang kuat. Multimeter digital mengadopsi berbagai rangkaian perlindungan osilasi, amplifikasi, pembagian frekuensi di dalamnya, sehingga memiliki lebih banyak fungsi. Misalnya, dapat mengukur suhu, frekuensi (dalam rentang yang lebih rendah), kapasitansi, induktansi, dan digunakan sebagai generator sinyal, dll.
Multimeter digital memiliki kapasitas kelebihan beban yang buruk karena penggunaan beberapa sirkuit terintegrasi dalam struktur internalnya (walaupun beberapa sekarang memiliki perpindahan otomatis, perlindungan otomatis, dll., tetapi lebih rumit untuk digunakan), dan umumnya tidak mudah diperbaiki setelah rusak. Tegangan keluaran multimeter digital relatif rendah (biasanya tidak melebihi 1 volt). Tidak nyaman untuk menguji beberapa komponen dengan yang khusus
karakteristik tegangan, seperti thyristor dan-dioda pemancar cahaya.
Tegangan keluaran multimeter penunjuk relatif tinggi (termasuk 10,5 volt, 12 volt, dll.). Arusnya juga besar (seperti kisaran MF-500 * 1 Euro * dengan maksimum sekitar 100mA), yang memudahkan pengujian thyristor, dioda pemancar cahaya, dll.






