+86-18822802390

Penyesuaian emisivitas termometer inframerah

May 27, 2024

Penyesuaian emisivitas termometer inframerah

 

Radiasi inframerah (IR).

Radiasi inframerah ada di mana-mana dan tidak pernah berakhir, dan semakin besar perbedaan suhu antar benda, semakin jelas fenomena radiasinya. Ruang hampa dapat mentransmisikan energi radiasi infra merah yang dipancarkan matahari melalui ruang-waktu sejauh 93 juta mil ke Bumi, yang diserap oleh kita dan membawa kehangatan bagi kita. Saat kita berdiri di depan lemari es makanan di mall, panas radiasi infra merah yang dipancarkan tubuh kita diserap oleh makanan yang didinginkan sehingga membuat kita merasa sangat sejuk. Pada kedua contoh ini, efek radiasi sangat terlihat jelas, dan kita dapat dengan jelas merasakan perubahan dan kehadirannya.


Ketika kita perlu mengukur efek radiasi infra merah, kita perlu mengukur suhu radiasi infra merah, dan saat ini, kita perlu menggunakan termometer infra merah. Bahan yang berbeda menunjukkan karakteristik radiasi infra merah yang berbeda. Sebelum menggunakan termometer infra merah untuk membaca suhu, terlebih dahulu kita perlu memahami prinsip dasar pengukuran radiasi infra merah dan karakteristik radiasi infra merah spesifik dari bahan yang diuji.


Emisivitas inframerah=absorbansi+reflektansi+transmitansi
Terlepas dari jenis radiasi infra merah, setelah dipancarkan, radiasi tersebut akan diserap, begitu pula tingkat penyerapan=emisivitasnya. Termometer inframerah membaca energi radiasi inframerah yang dipancarkan dari permukaan benda. Radiometer infra merah tidak dapat membaca energi radiasi infra merah yang hilang di udara. Oleh karena itu, dalam pekerjaan pengukuran sebenarnya, kita dapat mengabaikan transmitansi, dan dengan demikian memperoleh rumus dasar pengukuran radiasi infra merah:


Emisivitas inframerah=reflektansi emisivitas
Reflektivitas berbanding terbalik dengan emisivitas, dan semakin kuat kemampuan suatu benda untuk memantulkan radiasi infra merah, semakin lemah kemampuannya dalam memancarkan radiasi infra merah. Biasanya inspeksi visual digunakan untuk menentukan secara kasar reflektifitas suatu benda. Tembaga baru memiliki reflektifitas lebih tinggi dan emisivitas lebih rendah ({{0}}.07-0.2), tembaga teroksidasi memiliki reflektifitas lebih rendah dan emisivitas lebih tinggi (0.6-0 .7), dan tembaga yang berubah menjadi hitam karena oksidasi parah memiliki reflektifitas yang lebih rendah dan emisivitas yang lebih tinggi (0.88). Sebagian besar permukaan yang dicat memiliki emisivitas yang sangat tinggi (0.9-0.95), sedangkan reflektifitas dapat diabaikan.


Untuk sebagian besar termometer inframerah, yang perlu disetel adalah nilai emisivitas bahan yang diuji, yang biasanya disetel ke 00,95, yang cukup untuk mengukur bahan organik atau permukaan yang dilapisi cat.


Emisivitas termometer dapat mengimbangi kekurangan energi radiasi infra merah pada permukaan beberapa material, terutama material logam. Pengaruh reflektifitas pada pengukuran perlu dipertimbangkan hanya bila terdapat sumber radiasi infra merah suhu tinggi di dekat permukaan benda yang diukur yang memantulkannya.

 

2 Infrared thermometer

Kirim permintaan